UJIAN TENGAN SEMESTER`
AWAL
MULA PERSEBARAN GEREJA
Mengenai
gambaran singkat mengenai awal persebaran gereja ke berbagai wilayah, terutama
ke arah Barat, Timur, dan selatannYerusalem, dan gereja terbentuk atas
inisiatif Allah, sedangkan pokok utama pemberitaan gereja mula-mula adalah pada
ajaran serta karya yang telah di lakukan oleh Yesus Kristus. Adapun persebaran
gereja terjadi melalui kegiatan pekabaran injil oleh orang percaya mula-mula. Agama
Kristen sudah memasuki berbagai lingkungan kebudayaan dan bahasa. Masing-masing
lingkungan itu mempengaruhi orang-orang Kristen yang berasal dari padanya. Maka
pada zaman itu sudah timbul berbagai cara yang berbeda untuk mengungkapkan
keselamatan yang diberikan oleh Allah di dalam diri Yesus Kristus.
a. Jemaat
Kristen pertama terdiri dari orang-orang Yahudi. Orang-orang yahudi kristen itu
tetap mengunjungi Bait Allah dan sinagoge dan mentaati hukum taurat dengan
setia. (kis. 2:46; 3:1).
b. Karunia-karunia.
Pada saat itu, tidak sedikit orang Kristen yang di beri Tuhan rupa-rupa
“Karunia Roh” atau “karunia oleh Roh Allah” seperti karunia penyembuhan orang
sakit, mengadakan mujizat, bernubuat dan karubia untuk berkata-kata dengan
bahasa Roh (Glosolalia) yaitu mengeluarkan bunyi dan bahasa yang tidak dapat
diartikan oleh orang banyak tetapi yang perluh diterangkan maknanya.
c. Gereja
pada abad pertama biasa disebut gereja pada zaman rasul-rasul (Apostolic age).
Hal ini dimulai dari hari pentakosta (setelah kenaiakn Tuhan Yesus) sampai pada
kematian rasul terakhir yaitu Rasul yohanes. Tempat berlangsungnya ialah di
tanah Palestina lalu secara bertahap meluas ke daerah Siria, Asya minor,
yunani, dan italia dengan gereja yang pusat terdapat di kota Yerusalem,
Antikhia, dan Roma. Perkembangan gereja ini merupakan hasil perjuangan para
rasul yang diwakili oleh Rasul Petrus yang banyak mempertobatkan orang-orang
Non-Yahudi. Rasul-rasul lain pun tentu saja turut mengambil bagian dalam
memberitakan Injil Yesus Kristus keseluruh dunia.
d. Pertikaian.
Kemudian terjadilah perselisihan antara jemaat muda diantar orang kafir dengan
jemaat induk di Yerusalem. Paulus mengutus bahwa hanya iman kepada Yesus
Kristus saja yang membawa orang kepada keselamatan, sehingga orag kafir yang
telah bertobat tidak usah lagi memenuhi segala tuntutan taurat, misalnya sunat.
TANTANGAN EKSTERNAL, INTERNAL, DAN
PERTAHANAN GEREJA MULA-MULA
Tantangan
Gnostik dan pertahanan gereja. Perkembangan gereja semakin berkembang, namun
rupanya gereja atau jemaat-jemaat di Mesir dan pedalaman Siria, berhasil
dipengaruhi oleh suasana sinkritisme yang menghasilkan beberapa aliran
keagamaan yang secara bersama disebut gnostik, yang berusaha menguasai gereja
dari dalam salah satu system gnostik yaitu system valentinus yang mengatakan
bahwa Dunia yang penuh penderitaan tidak mungkin daadalah ciptaan Allah yang
baik. Oknum yang menciptakan dunia itu
menjadi Allah bagi orang Israel. Jadi, Allah yang menyatakan diri dalam PL
bukanlah Allah yang Mahabaik. Kristuslah yang memperkenalkan Allah yang
Mahatinggi kepada kita, Ia adalah salah satu roh-roh yang hidup di dunia terang
yang datang menebus percikan-percikan terang yang menjadi roh orang-orang dan
terkurung dalam tubuh. Kepada roh itu Yesus menjelaskan asal-usul mereka dan
tentang jalan kembali kedunia terang. Keselamatan kita peroleh dengan
mengingkari tubuh kita (askese) dan memiliki pengetahuan rahasia tentang jalan
kedunia terang. Serta memiliki asas-asas
yang bertentangan dengan asas-asas iman Kristen ialah :
1. PB
dipisahkan dar PL, dengan demikian maknanya diputar balikkkan.
2. Allah
pencipta tidak sama dengan Allah Bapa Yesus Kristus, dunia ini bukanlah ciptaan
Allah yang baik, dunia ini berada dan tetap berada di luar pengaruh Allah.
Kematian bukanlah hasil kejahatan manusia, melainkan manusia
(sekurang-kurangnya jiwanya).
3. Tidak
ada kebangkitan daging dan tidak ada dunia yang baru sebab seluruh materai akan
binasa kelak.
4. Dalam
kelakuan, bukan pada kesejahteraan sesame kita, kehidupan jasmani manusia
bukanlah sesuatu yang pada hakikatnya baik dan menggembirakan, melainkan
perkara yang menyedihkan dan patut diingkari.
Dari
tantangan gnostik ini gereja melakukan pertahanan melalui kesepakatan atas tiga
asas yang menjadi bendungan, yaitu:
·
Kanon,
yang
berarti ukuran, patokan juga daftar. Gereja menentukan kitab mana yang
benar-benar berasal dari murid Tuhan, karena golongan gnostik mengedarkan
kitab-kitab yang katanya dikarang juga oleh para murid Yesus. Sehingga
kitab-kitab yang bersifat gnostik tidak diterima dan garis batas antara gereja
Kristen dan gnostik menjadi lebih jelas.
·
Pengakuan
iman, gereja juga memerlikan ikthisar pokok-pokok
kepercayaan yang akan menjadi pengangan bagi jemaat. Pengakuan yang tertua
hanyalah mengenai Kristus “Yesus adalah Tuhan”. Pengakuan ini jelas bahwa
isinya melawan gnostik.
·
Uskup,
kanon
dan pengakuan iman merupakan pertahanan yang kuat terhadap gnostik, tetapi
tampaknya adalah barang mati, perlu seseorang mengartikan dan menerapkannya.
Uskup-uskup dipandang sebagai pengganti rasul-rasul. Namun sempat terjadi
kesalahanberhubungan dengan pewarisan jabatan rasuli ini. Pada zaman gereja
lama terdapat keyakinan bahwa semua uskup sama besar kekuasaan rohaninya,
tetapi uskup roma (paus) sebagai pengganti rasul yang bagi dirinya.
Orang-orang
Kristen menghindari apa yang menjadi kegemaran oleh orang-orang kafir
sesamanya. Seperti perkelahian
bintang-bintang atau orang-orang, sandiwara dalam teater, kuil-kuil dewa mereka
hindari, penghormatan kepada kaisar sebagai dewa. Akibat orang Kristen itu,
orang suka memfitnah mereka. Orang Kristen banyak menolong orang-orang sakit dan
miskin, sampai diantara orang kafir pun, tetapi mereka disangka berbuat seperti
ini untuk memikat orang-orang yang telah ditolong. Orang Kristen juga disangka
menangkap orang kecil untuk meminum darahnya dan memakan dagingnya serta
meracuni orang dalam sebuah cawan. Apabila ada kebakaran kelaparan, banjir
menimpa suatu kota penduduk berteriak, maka orang-orang Kristen yang bersalah
biarlah mereka dilemparkan kebinatang buas saja. Lalu rumah orang-orang Kristen
didatangi, dan mereka diseret kepengadilan gubernur, dan gubernur
menyidangkannya.
POLA
ORGANISASI, TATA IBADAH DAN AJARAN GEREJA MULA-MULA
Pola
organisasi, Mula-mula
pimpinan gereja diamanatkan kepada rasul-rasul pengajar-pengajar dan
nabi-nabi.disamping itu ada penatua-penatua dalam tip-tiap jemaat; dari
antaranya dipilih orang yang diberi tugas mengamat-amati jemaat (episkopos atau
uskup, artinya penilik). Mereka dibantu oleh syamas , tugasnya ialah melayani
orang miskin dan menjaga rumah kebaktian. PB mengajarakan kepada tiap-tiap
orang yang percaya bahwa ia adalah seorang imam, sehingga untuk mengahdap Allah
tak perlu seorang pengatantara selain daripada Yesus Kristus.
Tata
ibadah, Suasana
ibadah orang kristen pada saat itu lebih mirip dengan kebaktian Rumah tangga
daripada dengan ibadah gereja kita. Jalannya kebaktian tidak persis sama
disemua tempat. Perubahan dalam tata kebaktian ini berkaitana dengan perubahan
dala hal tata gereja. Sekitr tahun 150 Yustinus Martir menjelaskan jalannya
kebaktian jemaat bagi pembacanya yang bukn kristen. Ia berkata “pada hari yang dinamakan hari matahari, ada
kumpulan disitu tempat bagi semua anggota di kota distrik tertentu. “hari matahari” itu adalah hari yang kita
sebut hari minggu (sunday). Ada tiga unsur dalam kebaktian yaitu: pembacaan
Alkitab, khotbah dan doa. Khotbah dibawakan oleh uskup selaku ketua. Menurut
kebiasaan pada zaman itu selalu diadakan perjamuan bersama dalam perkumpulan
itu (kis. 2:46). Jemaat berdoa, bernyanyi dan mendengarakan pembacaan dan
penjelasan Alkitab yang disampaikan oleh uskup.
Mula-mula belum ada tata cara kebaktian yang tetap sehingga timbul
kekacauan (1 kor. 14).lambat laun kbaktian dilangsungkan dengan memakai tata
cara atau liturgika yang lengkap.
Ajaran
gereja mula-mula, Jemaat
kriten tentulah masih tetap percaya bahwa Allah saja yang dapat memberi
keselamatan , tetapi yang dipentingkan sebenarnya bukanlah lagi kebenaran yang
dianugerahkan kepada Tuhan melainkan usaha-usaha dan perbuatan manusia untuk
mencapai kebenarannya sendiri.
PERDEBATAN TENTANG TRINITAS DAN
KRISTOLOGI
Setelah
penghabatan terakhir gereja dapat hidup dengan tentram. Tetapi justru setelah
tekanan dari luar itu berhenti mulailah pertikaian disalam. Yang dipersoalkan
ialah diri Kristus yaitu hubungannya dengan Allah Bapa (soal trinitas) dan
hubungan tabiat ilahi dan manusiawai didalam diri Kristus (soal Kristologi).
Soal trinitas diputuskan pada konsili –konsili Nicea (325) dan konstantinopel
(381); soal kristologi pada konsili Chalcedon (451).dapat dipelopori oleh
irenaeus (+140-195), yang mempertahankan bahwa kristus adalah Allah
sepenuhnya. Irenaeus berani memprtahankan keyakinan yanh khas kristen itu
tetapi yang ditilak oleh lingkungan yang ditengah-tengahnya ia hidup yaitu
bahwa manusia “jiwa” dan tubuh, adalah satu, dan bahwa tubuh itu ikut
diselamatkan.
a. Pelopor
aliran yang kedua ialah origenes (185-254), menurut dia Kristus berpangkat
lebih rendah daripada Allah Bapa.
b. Irenaeus
maupun origenes mengungkapakan iman Kristen itu dalam bentuk-bentuk yang diambil
dari lingkungan Yunani-Romawi . irenaeus memakai bentuk-bentuk agama misteri.
Origenes memakai bentuk-bentuk Gnostik dan filsafat yunani.
c. Pertikaian
tentang trinitas disusul dengan pertikaian tetang kedus tabiat Kristus. Yang
menjadi persoalan ialah bagaimana eratnya hubungan antara kemanusiaan dan
keilahian didalamdiri Kristus. Hal ini menjadi pokok pertikaian antara
Nestorius dan Cyrillus. Tetapi keputusan yang diambil pada konsili Chalcedon
(451) merupakan jalan tengah.
GEREJA BARAT DAN GEREJA TIMUR
Adapun
pengertian gereja Barat dan Gereja Timur dan dikemukakan oleh Thomas Van Den
End, yaitu; Gereja Barat
adalah gereja yang suasanya dipengaruhi oleh suatu pendapat ataupun pandangan
yang kemudian timbul di wilayah kekaisaran Romawi bagian barat (gereja Katolik
Roma dan Gereja Protestan).
Dan Gereja
Timur adalah gereja yang kemudian dipengaruhi oleh suatu pendapat ataupun suat
pandangan yang timbul di wilayah kekaisaran Romawi bagian timur (gereja
Ortodoks Timur, Gereja Nestorian, Gereja Monofisit.)
Gereja
Timur dan Barat berpisah satu dengan yang lainya mulai abad ke-3, karena gereja
Barat mulai mempergunakan bahasa latin. Pada abad ke-4 kemudian terjadi suatu
perpecahan serius karena pertikaian mengenai doktrin ketritunggalan. Pada abad
ke-4 juga mulai nyata bahwa corak gereja di bagian batar kekaisara Romawi lain
daripada corak gereja di bagian timur. Di kemudian hari perbedaan itu
mengakibatkan perpecahan antara dua bagian gereja am itu, dan itu juga masih
berlangsung terus sampai sekarang. Gereja-gereja yang bercorak “Timur” ialah
gereja ortodoks Timur, Gereja Nestorian, dan gereja-gereja Monofisit, kemudian
gereja-gereja yang bercorak barat adalah gereja Katolik Roma dan juga
gereja-gereja Protestan.
Adapun
beberapa perbedaan pendapat yang terjadi antara gereja barat dan gereja timur
antara lain;
Gereja
Timur menyebut dirinya sebagai gereja Orthodoks atau gereja Gerika Katolik yang
kemudian mereka mempertahankan gereja lama (dalam
hal tata gereja). Mereka meyakini bahwa semua uskup sama derajatnya dan
juga mereka hanya memegang kehormatan utama saja. Kaidah untuk kebenaran Gereja Timur adalah
Alkitab dan tradisi. Kemudian dalam gereja Katolik Roma uskup-uskup telah
berada di bawah sri paus, dan dalam banyak gereja Protestan jabatan uskup sudah
dhapuskan.
Yang
juga tetap dipelihara oleh Gereja Ortodoks Timur ialah teologi Irenaeus,
Athanasius dan Cyrilius. Pokok teologi tersebut adalah bagaimana manusia bisa
menjadi tidak fana kelak. Kemudian di
dalam gereja Barat, yang mengikuti jejak Tertullianus dan Augustinus, yang
menjadi pokok teologinya adalah bagaimana manusia bisa menjadi benar di hadapan
Allah. Teologi barat ini berkisar sekitar masalah dosa-dosa dan rahmat
sedangkat teologi timur berkisar soal-soal kefanaan dan ketidakfanaan. Oleh
karena itu tidak mengherankan kalau tokoh Alkitab yang paling disukai di Timur
ialah Yohanes dan di Barat adalah Paulus.
Kemudian
perbedaan antara gereja Timur dan Barat muncul dalam hal pandangan terhadap
sikap seorang Kristen terhadap hidup kemasyarakatan dan kenegaraan. Pandangan
gereja Timur , sikap yang patut bagi seorang Kristen ialah sikap kasih dan kerendahan hati. Karena
dengan bersikap demikian, maka mereka sudah merenungkan tentang hidup
ketidakfanaan kelak. Sedangkan menurut gereja Barat, patutlah seorang Kristen
bertindak di dalam dunia. Berhubung dengan perbedaan sikap itu, berbeda juga sikap kedua gereja itu terhadap
negara. Bagi gereja Ortodoks Timur, pemerintah
(terutama kaisar-kaisar Romawi Kristen, kemudian kaisar-kaisar Rusia) adalah
gambar Allah, dan wali Allah di dalam dunia ini. sedangkan bagi gereja barat,
hidup kenegaraan bisa mengandung unsure-unsur setani dan olhsebab itu gereja
harus kemudian waspada terhadapnya, sama seperti nabi-nabi pada zaman
perjanjian lama. Dalam hal tersebut gereja barat mengikuti jelak tokoh
Ambrosius.
Mula-mula
gereja Timur dan gereja Barat masih merupakan gereja yang esa. Adanya corak
pemikiran yang berlainan itu menyebabkan timbulnya ketegangan yang semakin
hebat. Dan kemudian setelah gereja Timur dan Barat beberapa kali menjadi
terpecah untuk sementara waktu (± 500, ±850, 1054) maka sekitar tahun 1200
keesaan gereja tersebut sudah tidak dapat dipulihkan kembali. Rusia dan Eropa
Tenggara (Yunani, Serbia, Bulgaria, Rumania) tetap setia pada partiarkh
konstantinopel; kemudian bagian-bagian eropa yang lain mengikuti Paus Rom. Oleh
karena itu dikemudian hari gereja Ortodoks Timur banyak yang kemudian
menderita. Orang-orang Turki menduduki
Asia kecil dan eropa Tenggara. Dan
setelah diduduki selama 500 tahun, Eropa Tenggara kemudian menjadi merdeka
kembali (± 1850). Tetapi juga kemudian
wilayah itu, bersama Rusia, dikuasai oleh pemerintah-pemerintah komunis, yang
kemudian menindas gereja.
GEREJA ABAD PERTENGAHAN MENGHADAPI
DUNIA
Selama
Abad pertengahan, dalam hubungan Gereja Barat dengan dunia sekitarnya, dapat
kita lihat dua sikap yang tampaknya bertentangan. Pada satu pihak, gereja ingin
menguasai dunia, atau lebih tepat, menjadi lembaga pembimbing dan mengatur
dunia (hidup kenegaraan dan kemasyarakatan). Pada pihak lain, banyak orang
Kristen yang menarik diri dari dunia. Tetapi hanya satu pemikiran teologis yang
menghasilkan kedua sikap itu. Cita-cita Gereja Barat Abad Pertengahan itu,
yaitu untuk menjadi lembaga yang membimbing dan mengatur dunia, menyebabkan
pergumulan yang hebat antara gereja itu dengan dunia, yakni dengan negara dan
masyarakat. Mula-mula gereja dikuasai negara (500-1000). Tetapi gereja
melepaskan diri dari ikatan itu (1000-1150). Setelah berhasil lepas dari
kekuasaan negara, gereja berusaha berdiri menjadi pembimbing dan pengatur
gereja itu (1200-1300). Akhirnya kekuasaan gereja merosot lagi. Gereja belum
puas kalau hanya bebas dari kekuasaan negara, gereja mau supaya negara dan
hidup kemasyarakatan mengikuti bimbingan gereja. Hal ini untuk sementara
terwujud di bawah pemerintahan Paus Innocentius
III (1198-1216). Menurut pendapatnya Paus kurang besar dari pada Allah,
tetapi lebih besar daripada manusia. Semua raja di eropa terpaksa taat pada
titah Innocentius. Paus adalah kepalah Gereja, maka raja-raja harus mengikuti
petunjuk sri paus. Pauslah yang mengepalai umat Kristen, raja hanyalah wakil
yang diangkatnya untuk mengurus soal-soal duniawi. Sementara paus berusaha
menguasai dunia, ada pula orang-orang Kristen yang menarik diri dari
tengah-tengah dunia, dengan menanggalkan segala kekuasaan dan kekayaan duniawi.
Refleksi/perbandingan
Bagi Kehidupan Gereja
Masa Kini
Jemaat
pada saat itu mengalami penganiayaan yang luar biasa beratnya, Jhon Stott
pernah berkata “salah satu ciri yang melekat terhadap Gereja yang sejati adalah
penderitaan”. Kehidupan orang Kristen pada masa itu tidak pernah terlepas dari
penderitaan. Penderitaan dialami mengaku Yesus Kristus sebagai Mesias, sudah
cukup membuat saudara sebangsanya untuk mengucilkan. Di tambah lagi dengan
bangsa Romawi yang menjajah bangsa Yahudi saat itu, juga melihat hal ini
sebagai salah satu bentuk pemberontakan terhadap Kaisar yang di yakini sebagai
Tuhan oleh bangsa Romawi, Di bandingkan dengan gereja masa kini Sekalipun banyak
tantangan yang kita hadapi dalam jemaat atau dalam gereja janganlah kita
menyurutkan persekutuan kita kepada Tuhan, atau memisahkan diri dari dalam
gereja. Gereja tidak akan bertahan jika kita tidak bertahan dalam menghadapi
tantangan- tantangan. Jadikanlah Kristus sebagai kepala, dan Roh Kudus akan memimpin atau
menerangi kehidupan umat
Tuhan.
Firman
Tuhan “ kamu akan di benci karena nama-Ku”, artinya bahwa dalam keyakian/
kepercayaan kita kepada Tuhan tidaklah mudah, oleh karena berbagai tantangan
yang akan kita hadapi sebagai umat Tuhan. Menjadi pengikut Tuhan tidaklah
mudah, akan tetapi kita harus memikul salib. Banyak orang akan membenci kita
oleh karena nama-Nya, yaitu Yesus Kristus.
NAMA : MARIANTI PALEMBANGAN
KELAS : B (TEOLOGI)
NIRM : 2020175001
MATA KULIAH : SEJARAH GEREJA UMUM 1
Tag :
Pengetahuan Kristen
0 Comments for "SEJARAH GEREJA UMUM 1"