ANALISIS LEMBAGA KRISTEN DARI PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN KRISTEN


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Kepemimpinan Kristen yaitu tidak menjebakkan dirinya pada hal-hal yang duniawi dalam memimpin. Seorang yang dipenuhi Roh Kudus yang berjalan dalam iman dan enyebabkan orang lain menyerahkan dirinya kepada Kristus dan bertindak dalam kuasa-Nya, atau lebih kepada esensinya, yakni seorang yang memiliki kerinduan besar untuk membantu penggenapan Amanat Agung dalam generasi sekarang memimpin orang lain dengan tujuan yang sama (Kolose 1:25.
Lembaga kristen dari perspektif kepemimpinan kristen merupakan hal yang dapat menempatkan dirinya pada situasi orang lain, orang tersebut tidak pernah kuati tentang masa depannya. Ini begitu penting karena di dalam hikmat pengetahuan Allah memenangkan hubungan dengan orang lain sebagai suatu landasan yang menjadi dasar bagi kesuksesan kerja. Adanya pemimpin ada orang yang dipimpin, adanya kegiatan menggerakkan orang lain dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran dan tingkah lakunya dan adanya tujuan yang akan dicapai.
Dalam perkembangan zaman, lembaga kristen tidak lagi dijalankan dengan benar. Terkadang seorang peimpin hanya menonjolkan diri dan tidak memiliki kerendahan hati sehingga dalam melaksanakan program dalam suatu kelembagaan kristen sudah tidak stabil. Kepemimpinan yang telah dijalankan begitu sia-sia karena tidak melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin yang berkendak kepada Tuhan. Sebaga seorang pemimpin dapat menjadi teladan memiliki nilai-nilai kristiani.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Kepemimpinan Kristen?
2.      Apa Prinsip Dasar Kepemimpinan Kristen?
3.      Apa Ciri-Ciri Kepemimpinan Kristen?
4.      Apa Perbedaan Antara Gereja Dan Organisasi?



BAB II
ISI
A.     Pengertian Kepemimpinan Kristen
Kepemimpinan Kristen didasarkan atas permis utama bahwa Allah didalam kehendak-Nya yang berdaulat telah menetapkan serta memilih setiap pemimpin Kristen kepada pelayanan memimpin. Dasar etika moral kepemimpinan Kristen adalah Yesus Kristus, kehidupan, kaya, ajaran dan perilaku-Nya.
Kepemimpinan adalah suatu posisi. Perusahaan mempunyai para pemimpin. Organisasi mempunyai para pemimpin. Kepemimpinan adalah suatu hubungan. Pemimpin adalah orang yang mempunyai pengikut menurut defenisinya. Mungkin orang-orang mengikuti karena inspirasi, kepentingan pribadi, atau karena struktur organisasi, tetapi pengikut mutlak harus ada. Kepemimpinan adalah tindakan. Kepemimpinan dikenal melalui tindakan kepemimpinan yang diperlihatkan mereka. Seseorang mungkin mempunyai sederetan sifat seorang pemimpin, tetapi bila ia tidak pernah mengambil tindakan untuk memimpin, ia buka atau belum menjadi seorang pemimpin. Pada dasarnya pemimpin kristen berbeda dari bentuk-bentuk kepemimpinan yang lain dalam hal motivasinya, yaitu alasan dari tindakan-tindakannya.

B.     Prinsip Dasar Kepemimpinan Kristen
1.      Kepemimpinan Kristen berpusat pada Allah, oleh kedaulatan-Nya Allah. Allah menetapkan dan memanggil setiap pemimpin kepada tugas dan tanggung jawab kepemimpinan (Matius 20:23b)
2.      Kepemimpinan Kristen dibangun di atas hubungan-hubungan sebagai landasan kerja dan keberhasilan kepemimpinan (Lukas 6:12-16)
3.      Kepemimpinan Kristen diteguhkan di atas model kepemimpinan pelayan hamba yang merupakan landasan etika moral bagi kepemimpinan, serta pola dasar manajemen dalam kepemimpinan. Sebagai modal dasar kepemimpinan, para pemimpin Kristen perlu membangun sikap etis moral sebagai pelayan yang melayani dan hamba yang mengabdi yang merupakan landasan sebagai etos kerja.
4.      Kepemimpina kristen berfokus kepada melayani dengan memberikan yang terbaik. Perlu komitmen dan tindakan untuk mewujudkan yang terbaik dengan membayar harga serta konsekuensinya sehingga lebih banyak hasil/ dampak kepemimpinan seorang pemimpin.
5.      Kepemimpinan kristen memiliki kasih Kristus (1Yohanes 4:7-10) sebagai dinamika kepemimpinan yang mewarnai seluruh aspek kepemimpinan yang mencakup kinerja dan hasil/ produk dari setiap upaya memimpin.
Tuhan Yesus dengan pasti memproklamasikan diri-Nya sebagai Mesias ( yang diurapi) dan Misionary (Yang diutus) sebagai pembebas sejati. Sebagai pemimpin Tuhan Yesus membuktikan bahwa diri-Nya adalah pemimpin lengkap dengan karakter yang tangguh. Pembuktian keandalan-Nya sebagai pemimpin diwujudkan dengan memanggil, melatih, mengembangkan, dan mengutus para pemimpin ke dalam pelayanan.
C.     Ciri-ciri Kepemimpinan Kristen
1.      Dilakukan dalam Konteks Pelayanan. Kepemimpinan kristen dilakukan dalam konteks pelayanan, Sebuah tugas pelayanan sebagai pemimpin, bukan jabatan atau posisi. Suatu faktor situasi yang berkaitan dengan unsur waktu, tempat, dan situasi khusus. Konteks pelayanan memberikan konteks hidup berbeda yang memberi nilai lebih dalam kepemimpinan kristen.
2.      Merupakan Anugrah. Seorang pemimpin dalam kepemimpinan kristen merupakan orang yang dipilih dan dipanggil oleh  Allah sendiri untuk memimpin umat-Nya. Merupakan sebuah anugrah, untuk dipanggil menjadi pelayan-Nya, diberi karunia untuk menjadi pemimpin yang berkapasitas.
3.      Memiliki Tanggung Jawab Integrasi. Tanggung jawab integral disini maksudnya adalah bahwa sebagai umat Allah yang dipimpin oleh orang pilihan Allah, setiap orang/anggota organisasi memiliki kewajiban untuk terlibat dalam pengerjaan pelayannya masing-masing. Sebab setiap individu diberi anugrah tersediri, diberi kepercayaan oleh Allah untuk melayani Tuhan Yesus, dengan cara tersendiri.
4.      Tujuan Allah Menjadi Dasar Utama. Dalam kepemimpinan kristen, tujuan Allah merupakan dasar utama. Diatas tujuan Allah ini lah tujuan gereja-Nya dibangun, menjelaskan alasan serta tujuan dibangunnya sebuah gereja. Hal ini juga berlaku pada ogranisasi kekristenan lainnya.
5.      Kerajaan Allah merupakan tujuan organisasi (gereja). Dalam kepemimpinan kristen, kerajaan Allah menjadi tujuan dibangun serta dijalakannya. Kerajaan Allah juga merupakan tujuan hidup anggota gereja, yang secara notabene merupakan umat Allah.
6.      Memiliki pemimpin berkapasitas yang sesuai kehendak Allah. Dalam kepemimpinan umum, seorang pemimpin yang baik memiliki ciri ciri tertentu. Misalnya memiliki kharisma, pandangan kedepan, serta daya persuasi dan intesitas. Sebagai pepimpin yang berkapatitas, pemimpin dalam kepemimpinan kristen  juga harus memiliki karakter kristen yang sejati. Berikut  beberapa karakter yang harus dimiliki pemimpin kristen:
a.       Jujur: baik kepada orang lain, maupun diri sendiri. Bertindak sportif, tidak manipulatif, serta berani mengakui kesalahan.
b.      Menjaga kesucian: dalam konteks ini bukan berarti pemimpin tidak pernah gagal atau salah, namun memiliki sikap rela untuk menerima teguran, segera memperbaiki serta menyelesaikan kegagalan yang dilakukannya. Mau mengaku dosa serta menerima pengampunan.
c.       Memiliki pendirian rohani yang kokoh: tegas, tidak mudah berkompromi mengenai sesuatu yang telah digariskan. Namun mengoreksi dengan kasih, ketika menemukan kesalahan (Ams. 28:23).
d.      Disiplin: dapat secara tegas mengarahkan dirinya sendiri dan orang lain terhadap tujuan, serta visi misi yang telah dibuat. Pemimpin yang disiplin cenderung tetap bekerja keras sementara orang lain membuanng-buang waktu.
e.       Berani: mengacu pada sikap yang siap menghadapi bahaya, atau kesulitan. Dapat tetap tenang, teguh dan tidak takut atau berkecil hati ketika menghadapinya.
f.        Rendah hati: tidak memegahkan diri, namun memuliakan Allah di segala kesempatan agar tujuan-Nya tercapai ( I Kor 9:22-23).
g.       Bekerja Keras: seorang pemimpin harus rajin, ulet, dan mau bekerja keras. Sebab keberhasilan tidak didapatkan dalam sekejap. Diperlukan pemikiran, strategi, pengertian, serta kasih untuk mencapainya
h.       Rela berkorban (Mazmur 126:5-6)
i.         Berhikmat dan penuh dengan Roh Kudus (Kisah 1:8; 6:3,5).


D.     Perbedaan Antara Gereja Dan Organisasi.
Perbedaan konteks dari pemimpin dan kepemimpinannya, yakni organisasi atau gereja di mana kepemimpinan itu dilaksanakan. Ada dua perbedaan prinsip antara gereja dan organisasi. Pertama, dari segi naturnya. Hakikat gereja adalah organisme bukan organisasi. Ada tiga pihak yang hadir dalam gereja: Kristus, warga jemaat, dan pemimpin. Karena hakikat gereja sebagai organisme maka setiap anggota harus memiliki relasi pribadi dengan Kristus sebagai kepala gereja, dan sewajarnya setiap anggota memiliki persekutuan satu dengan lainnya. Kedua, sasaran utamanya. Gereja mengutamakan manusia lebih daripada benda, kerja, atau hasil. Oleh sebab itu, tujuan utama gereja adalah kedewasaan dari tubuh dalam relasi dengan Tuhan dan antar sesama di dalamnya. Sedangkan tujuan utama organisasi adalah untuk melaksanakan tugas dan mencapai upaya produktif, sehingga bisa saja mengabaikan kepentingan individu dalam organisasi, karena yang terpenting adalah bagaimana agar bisa mencapai target. Implikasi dari prinsip Alkitab tersebut adalah, gereja (komunitas umat Allah) sebagai organisme, secara terbatas dapat memanfaatkan sistem organisasi dan manajemen untuk melaksanakan fungsinya sebagai umat Allah. Namun, gereja harus tetap mempertahankan sifat "keorganisasian" yang mengutamakan manusia, relasi antar pribadi, dan kebergantungan kepada Kristus sebagai Kepalanya.

KESIMPULAN
Kepemimpinan Kristen hendaknya memimpin dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan teladan Yesus. Seorang pemimpin kristen dapat diandalkan dan menjadi saluran berkat, baik iru melalui tutur kata ataupun tingkah laku. Dalam menjalankan kelembagaan, seorang pemimpin harus memiliki nilai-nilai kristiani, memiliki komitmen untuk memimpin berdasrkan Alkitab.


DAFTAR PUSTAKA
Dr.Yakob Tomatala.2002. Kepemimpinan Kristen: Mencari Format Kepemimpinan Gereja yang Kontekstual di Indonesia. Jakarta: YT Leadership Foundation
Kartini Kartono 1988. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: CV Rajawali.



Author :
Nama               : Yuliansi
Kelas               : D (PAK)
Nirm                : 1020164878

Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja
2019
0 Comments for "ANALISIS LEMBAGA KRISTEN DARI PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN KRISTEN "

Back To Top